Administrator
Kontributor
Bantul (MAN 3 Bantul) – MAN 3 Bantul (Mantaba) menggelar Stadium General Belajar Qiroatul Qutub (Kuliah Umum Belajar Membaca Kitab Kuning) bagi siswa jurusan Ilmu-Ilmu Keagamaan (IIK), Selasa (2/11/2021) untuk kelas X dan Rabu (3/10/2021) untuk kelas XI. Kegiatan ini dilaksanakan di Mushola Roudhotul Jannah MAN 3 Bantul. Protokol kesehatan diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan ini. Peserta wajib memakai masker dan mencuci tangan sebelum memasuki mushola.
Program ini merupakan komitmen MAN 3 Bantul dalam mengembangkan pendidikan keagamaan, seirama dengan lingkungan sekitar madrasah yang merupakan lingkungan pondok pesantren. Delapan puluh persen lebih siswa Mantaba merupakan santri di pondok sekitar madrasah sehingga program ini sangat mendukung siswa untuk mendalami agama melalui kitab kuning. Kitab kuning merupakan istilah untuk menyebut karya tulis ilmiah berbahasa Arab hasil karya ulama-ulama yang paham ilmu agama, yang digunakan pondok pesantren dalam menimba ilmu. Kitab-kitab tersebut menyimpan khasanah ilmu yang luas, meliputi berbagai bidang kehidupan. Melalui Program Belajar Qiroatul Qutub siswa dapat belajar membaca kitab kuning dan memahami ilmu-ilmu yang terkandung di dalamnya.
Wakil Kepala Madrasah, Sumarna, M.Pd. dalam kesempatan sambutan menjelaskan tujuan pelaksanaan program Belajar Qiroatul Qutub bagi siswa ini.
“Program Belajar Qiroatul Qutub merupakan terobosan baru di MAN 3 Bantul. Kegiatan ini diharapkan dapat memperkaya ilmu dan wawasan siswa sehingga mendukung pembelajaran ilmu agama dan bahasa Arab. Ketika sudah dapat membaca kitab kuning dengan lancar, isi kitab akan mudah dipahami. Melalui pemahaman tersebut akan mudah pula dalam mengamalkan nilai-nilai agama dalam kitab. Semoga kegiatan ini bermanfaat dan berkah,” ungkap Sumarna.
Kegiatan yang mengangkat tema “Merawat Warisan Para Pewaris Nabi” ini diisi oleh Choir Rosyidi, S.S., M.Pd.I. dan M. Abdul Mujid, M.A. sebagai narasumber. Choir Rosyidi, S.S., M.Pd.I. dan M. Abdul Mujid, M.A. merupakan guru Bahasa Arab di MAN 3 Bantul. Sebelumnya para narasumber dalam program ini telah mengikuti pelatihan Qiroatul Qutub dengan narasumber Dr. M. Habib A. Syukur, M.Ag, dosen Bahasa & Sastra Arab Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta pada Sabtu (25/09/2021). Pelatihan tersebut juga diselenggarakan dari MAN 3 Bantul.
M. Abdul Mujid, M.A. memberikan motivasi kepada siswa-siswi untuk semangat membaca kitab kuning dengan jargon “Sahlan Basiton”.
“Anak-anak semua adalah generasi penerus sehingga perlu mendalami ilmu-ilmu agama untuk diterapkan dalam kehidupan keseharian. Kitab kuning dapat menjadi sumber belajar kita karena di dalamnya terkandung ilmu yang luas. Kitab-kitab tersebut dituliskan dengan menggunakan bahasa Arab tanpa harakat sehingga kita perlu mempelajari terlebih dahulu cara membaca agar dapat membaca dan memahami isinya. Membaca kitab itu Sahlan Basiton, mudah dan sederhana. Ada dua kunci untuk dapat membaca kitab dengan mudah, yaitu jangan mudah bosan, dan jadikan membaca kitab sebagai kecintaan. Apabila kita menerapkan hal itu, kitab-kitab yang kaya akan ilmu akan dapat kita baca dan pahami,” jelas Mujid.
Penjelasan mengenai metode belajar membaca kitab dalam program ini disampaiakan oleh Choir Rosyidi, S.S., M.Pd.I.. Siswa mendapatkan gambaran awal cara membaca kitab berbasis teks Metode 33 yang dicetuskan oleh Dr. M. Habib A. Syukur, M.Ag. Metode 33.
“Melalui Metode 33 anak-anak akan lebih mudah dalam membaca kitab. Dengan menerapkan metode ini kita dapat membaca kosakata bahasa Arab, menerjemahkannya, menjelaskan strukturnya sehingga teks dalam kitab kuning dapat dibaca dan dipahami,” jelas Choir.
Kegiatan berjalan lancar, acara yang juga diisi dengan ice breaking membuat siswa-siswi semakin antusias mengikuti materi yang disampaikan narasumber. Dalam kesempatan penutup, Dra. Rusnani Kepala Unit Keagaamaan MAN 3 Bantul memberikan motivasi untuk anak-anak.
“Kegiatan ini merupakan kegiatan awal. Setelah ini anak-anak jurusan IIK akan mengikuti ekstrakurikuler wajib Qiroatul Qutub dan bagi jurusan yang tertarik dapat mengikuti pula. Besok akan ada sertifikat bagi siswa yang rajin mengikuti program ini. Bersemangatlah dalam belajar membaca kitab karena membaca kitab itu Sahlan Basiton ‘mudah dan sederhana,” tandas Rusnani. (sal)