man 3 bantul MAN 3 BANTUL
Berita

MAN 3 Bantul, Madrasah Teraktif Dalam Kegiatan P4GN

Administrator

Kontributor

42
Senin, 23 September 2019 · 12:53 WIB
Blog Image

Bantul (MAN 3 Bantul) – Kegiatan Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) merupakan kegiatan yang sangat tepat untuk mencegah dan menghindari penyalah gunaan obat obat terlarang/narkoba. Hal inilah yang mendorong Kantor Wilayah BRI DIY berkerjasama dengan BNNP, DIKPORA DIY dan Kanwil Kemenag DIY berinisiasi untuk menyelenggarakan Workshop Sadar Bahaya Narkoba Bersama BRI di Hotel Royal Ambarukmo Jl Laksda Adisucipto Yogyakarta, Rabu (18/9).

Dalam kegiatan tersebut, MAN 3 Bantul mengirimkan ketua OSIS M Bagas Kurniawan dan guru BK Arief Rachman Anzaruddin, S.Pd  untuk mengikuti workshop. Keduanya mengungkapkan rasa senang dan syukur bisa menjadi bagian dalam kegiatan yang penuh manfat tersebut. “Alhamdulillah, madrasah kami sudah melaksanakan berbagai kegiatan dalam menyukseskan program P4GN di lngkungan madrasah dan juga lingkungan sekitar madrasah sehingga MAN 3 Bantul telah memperoleh penghargaan dari BNNP DIY sebagai madrasah teraktif di DIY yang turut andil dalam kegiatan-kegiatan P4GN,” ungkap Arief.

Workshop yang diikuti 50 peserta perwakilan dari 25 sekolah mitra BNNP dari SMA, MA dan SMK se Daerah Istimewa Yogyakarta serta dihadiri Kasi Dikmad Kemenag Sleman Ahmad Fauzi SHI tersebut dibuka oleh Kepala DIKPORA DIY, R Kadarmanta Baskara Aji. Dalam sambutan pembukaan Baskoro menuturkan tentang bahaya dan dampak narkoba, tidak hanya bagi pengguna saja tetapi juga berdampak pada keluarga, sekolah, lingkungan, dan seluruh lapian masyarakat. “Narkoba benar-benar merusak generasi dan tatanan masyarakat Jogja, berbagai penyimpangan dan kenakalan remaja muncul karena dampak narkoba ini. Oleh karena itu kita semua berperan untuk membebaskan diri kita, sekolah kita, lingkungan kita dari narkoba,” tandas Baskoro.

Lebih lanjut Baskoro juga menegaskan Jika di sekolah/madrasah terindikasi ada yang terpapar narkoba, maka diharapkan sekolah/ madrasah untuk merangkul dan mendampingi, bahkan Baskoro juga berpesan untuk tidak mengeluarkan siswa yang terindikasi terkena narkoba. Menurutnya dengan mengeluarkan justru akan semakin memperpanjang mata rantai setan narkoba.  “Bapak Ibu guru bisa menggandeng dinas pendidikan/Dikpora serta BNN untuk merehabilitasi siswa yang terpapar narkoba,” tegasnya.

Narasumber dari BNNP DIY Suharyono SIP yang juga hadir dalam kegiatan tersebut dalam uraiannya memaparkan tentang bahaya narkoba serta peran strategis yang bisa diambil oleh guru dan siswa dalam penyadaran bahaya narkoba. Lebih lanjut dirinya juga menekankan bagaimana peran aktif masing-masing unsur (guru/siswa) di madrasah/sekolah agar sekolah/madrasah terbebas dari NARKOBA. Dengan berbagai jalan, bisa dengan kebijakan di madrasah, program kerja madrasah, pembentukan satgas anti narkoba, kegiatan siswa, serta kegiatan-kegiatan lain yang semisal penyuluhan narkoba, kampanye simpatik pencegahan narkoba, assessment narkoba hingga rehabilitasi bagi yang sudah terkena narkoba.

Sebelum menutup kegiatan, Pimpinan kantor Wilayah BRI Yogyakarta Dedi Juhaeni mengajak kepada seluruh siswa untuk memanfaatkan masa muda dengan sebaik-baiknya. “Jauhi narkoba, uang jajan yang dimiliki janganlah digunakan untuk narkoba, tetapi ditabung saja di BRI untuk persiapan masa depan,” imbuhnya. (rif/lif)