MAN 3 BANTUL
Administrator
Kontributor
Bantul (MAN 3 Bantul) – Literasi merupakan program yang tengah diserukan di masyarakat, khususnya di kalangan pelajar dan seluruh civitas di institusi pendidikan. Hal inilah yang mendorong MAN 3 Bantul bergerak dan terus berusaha untuk mengembangkan budaya literasi melalui berbagai kegiatan/ program. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan memotivasi siswa, guru dan tenaga kependidikan untuk senang membaca dan gemar menulis. Kegiatan yang digawangi oleh perpustakaan Ulil Albab tersebut ternyata banyak diminati civitas, terbukti banyaknya buku karya siswa dan guru yang terbit di setiap tahunnya.
Keberhasilan civitas dalam menerbitkan buku, mendapatkan apresiasi yang luar biasa dari ibu Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bantul, Hj. Siti Muslimah, SH. Apresiasi tersebut disampaikan ketika Muslimah mengunjungi perpustakaan setelah menghadiri pertemuan rutin Dharma Wanita yang diselenggarakan di MAN 3 Bantul. “Saya senang sekali dengan karya-karya siswa dan guru, inilah yang membuat kita semakin bermanfaat untuk umat. Menulis adalah cara jitu untuk mengumpulkan amal jariyah dan juga akan memperpanjang usia,” tegas istri Kakan Kemenag Bantul yang mempunya hobi fotografer tersebut.
Menurutnya menulis juga cara tepat mengekspresikan rasa jiwa. “Dengan menulis, otak dan hati kita semakin hidup, dan pastinya menulis juga menjadikan kita semakin pintar, bertambah wawasan. Teruslah menulis dan lompatlah ke dunia yang lebih luas, jelajahi dunia dengan karya yang kita torehkan,” pesanya kepada kepala perpustakaan, Kholif Diniawati.
Sembari menuliskan testimoni tentang kondisi dan pelayanan perpustakaan Ulil Albab, ibu ketua DWP yang hobi membaca tersebut juga menyempatkan diri untuk membaca buku-buku koleksi perpustakaan. Kepala Perpustakaan Ulil Albab MAN 3 Bantul, Dra. Kholif Diniawati, M.Pd. BI. menyambut gembira dengan kunjungan ketua DWP di perpustakaan. Dirinya berharap, kunjungan tersebut akan menjadi kenangan tersendiri bagi ibu ketua DWP, sehingga suatu saat nanti bisa kembali berkunjung dengan memberikan berbagai saran dan bimbingan. Sebelum meninggalkan perpustakaan, Kholif menyerahkan buku-buku karya siswa dan guru. (lif)