man 3 bantul MAN 3 BANTUL
Berita

Kunjungan Edukasi, Siswa MAN 3 Bantul Meniti Jejak Sejarah Yogyakarta di Diorama Arsip Jogja

Administrator

Kontributor

14
Selasa, 14 Maret 2023 · 08:40 WIB
Blog Image

Bantul (MAN 3 Bantul) – Kegiatan pembelajaran dapat dilakukan di mana saja sebagaimana pesan Ki Hajar Dewantara “Jadikan setiap tempat sebagai sekolah. Jadikan setiap orang sebagai guru.”. Sejalan dengan pesan Ki Hajar Dewantara ini, MAN 3 Bantul melalui program Perpustakaan Ulil Albab MAN 3 Bantul melaksanakan kunjungan ke Diorama Arsip Jogja yang terletak di Gedung Depo Arsip Daerah DIY, Kamis (2/3). Kegiatan ini diikuti oleh siswa yang tergabung dalam Tim Jurnalistik dan Book Lovers Club (BLC) sejumlah 29 siswa dengan didampingi 9 guru & tenaga kependidikan MAN 3 Bantul.

Kepala Perpustakaan Ulil Albab MAN 3 Bantul, Dra. Kholif Diniawati, M.Pd. mengungkapkan kegiatan ini dapat menjadi wisata edukasi sekaligus untuk mengenalkan unit pelayanan dan sumber daya pustaka agar siswa dapat memanfaatkannya sebagai sarana belajar sehingga dapat meningkatkan literasi.

“Kegiatan ini menjadi program spesial untuk anak-anak. Melalui kegiatan kunjungan ke Diorama Arsip Jogja  ini anak-anak dapat mengenal unit pelayanan dan sumber daya pustaka, salah satunya arsip sebagai sarana belajar. Kunjungan ini juga memberikan sarana rekreasi edukasi yang menyenangkan untuk anak-anak sehingga dapat mengetahui sejarah, meningkatkan budaya gemar membaca dan menguatkan literasi,” tandas Kholif.

Rombongan melakukan pemesanan tiket lalu diberi kartu tanda masuk untuk dapat berkelilling di pusat arsip. Saat berkeliling siswa-siswi MAN 3 Bantul didampingi oleh dua orang pemandu dari Arsip Jogja. Selama mengelilingi museum, siswa sangat antusias.

Diorama Arsip Jogja menyajikan sejarah tentang Yogyakarta dalam empat abad sejarah Yogyakarta dari masa Panembahan Senopati sampai dengan keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta. Diorama Kearsipan menghamparkan memori heroik pasang surut Yogyakarta dari masa ke masa. Dengan Menggunakan imersive teknologi menjadikan momentum momentum dan sejarah panjang Yogyakarta dapat dimengerti sekaligus dinikmati sebagai suatu karya seni yang luar biasa.

Diorama Arsip Jogja menampilkan sejarah Yogyakarta dalam tampilan multimedia yang menggabungkan ulasan sejarah, seni rupa, dan teknologi  secara menarik. Dengan dilengkapi peralatan canggih, diorama ini seakan-akan menjadi mesin waktu yang membawa para siswa secara langsung mengalami peristiwa-peristiwa yang terjadi.

Perjalanan melintasi riwayat panjang Yogyakarta terbagi dalam 18 ruang diorama, yaitu Kebangkitan, Kejayaan Mataram, Prahara Mataram dan Intervensi VOC, Kasultanan Yogyakarta, Geger Sapehi, Pura Pakualaman, Perang Jawa, Lokomotif Perubahan, Kebangkitan Elite-Elite lokal, Selokan Mataram, Yogyakarta Ibukota Revolusi, Penataan Pemerintah DIY, Yogyakarta Kota Pendidikan, Yogyakarta Kota Kebudayaan, Yogyakarta Kota Pariwisata, Pisowanan Ageng 1998, Yogyakarta dan Kebencanaan, Keistimewaan Yogyakarta.Pemandu memberikan penjelasan secara lengkap dan detail mengenai peristiwa sejarah yang ditampilkan dalam visualisasi luar biasa di Diorama Arsip Jogja.

Pada akhir perjalanan, Agnes Petrus, S.S., pemandu Diorama Arsip Jogja meminta siswa untuk memberikan testimoni setelah menelurusi lorong waktu di Diorama Arsip Jogja. Salah satu siswa, Rani Ghaisani Hakimia (X D) mengungkapkan keseruannya setelah mengetahui sejarah Yogyakarta dari Diorama Arsip Jogja, “Perjalanan selama kurang lebih 100 menit menelusuri Diorama Arsip Jogja sungguh luar biasa. Saya belajar sejarah dan keistimewaan Yogyakarta dengan tampilan-tampilan sangat apik,” ungkapnya.

Menutup perjalanan, siswa-siswi dan guru pendamping berfoto bersama di depan diorama dengan tampilan logo Diorama Arsip Jogja. (sal).