man 3 bantul MAN 3 BANTUL

Puisi

AKU HIDUP
Karya:  Atha Tsurayya

Dalam sajak yang ku bawa lari,
Dalam renungan yang ku peluk ringan.
Kepada Tuhan...
Kemanakah Umang-Umang?
Mengikis kuku sendiri,
Mencari kemana orang-orang berlari?
Ataukah sedari tadi aku sendiri?
Dimanakah aku meniti?
Ah, haluan...
Kau koyakan ku seseorang!
Kau pikir aku renggang!
Garang kau remas mengerang keras,
Seolah kau paling ganas.
Tapi...
Cukup! Aku hidup.

 

PERGAULAN
Karya:  Ahmad Azkia Nafsa

Dulu kupandang raut wajah mu yang indah,
Kan datang di pagi hari.
Sekarang petang tak mengambang,
Batang usiamu sudah tinggi.
Aku pergi di malam hati,
Gelap gulita di malam ini.
Akan ku jemput di pagi hari,
Sampai menyertai di tua nanti.

 

SABEUM
Karya: Raden Rara Anisa Nur'aini

Fisik yang lemah 
Kau kuatkan
Mental yang pemalu 
Kau buat berani 

Kau ajarkan ku maju 
Menyerang musuh tanpa takut
Melawan dengan pukulan tendangan
Dengan tatapan mata yang tajam 

Jangan lengah 
Bersiaplah menghindar
Dengan penuh kewaspadaan
Terhadap serangan lawan 

Jangan sampai kamu terkapar
Bermain sesuai irama lawan 
Tuk dapatkan kemenangan
Dalam setiap pertandingan

 

MENANTI DAN MENANTI
Karya: Raden Rara Anisa Nur'aini

Remang bulan bersinar
Samar ku lihat bayang
Elok sungguh rupawan
Bayang ibu yang ku kenang


Harum nafas dan harum tubuh mu
Tak kan lekang tergilas zaman
Malam dan siang tak ada bedanya
Suatu waktu yang ku kenang

Kau gendong 
Kau timang
Dengan bahasa kalbu
Kau sentuh aku

Kau ganti popok ku
Kau reda tangis ku
Kau minta sakit ku 
Saat aku terkulai lemah

Kapan aku mampu
Menghibur dukamu
Menganti lelah mu
Menuai rindumu 
Saat waktu tlah berlalu

 

MENGENAL IMPIAN
Karya: Zidni Aghniko Ilham 

Mengenal masa depan,
Mengenal apa Impian.
Ya, di tempat ini aku banyak mengenal,
Tempat yang biasa disebut sekolah.

Di sekolah,
Aku tau aksara,
Aku tau harapan,
Dan aku tau bagaimana perjuangan mencapai Impian.

 

BUNGKAM
Karya: Ifah Nur Karim

Seribu kata hanya dikepala
Hasrat tak dapat kukeluarkan 
Gelap menutupinya, seakan menghambat suara
Kebenaran terpendam, hanya ada kebisuan
Ocehan-ocehan kosong sudah menyebar 
Seakan tak ada pahlawan tuk menyelamatkan
Ada harta dan ada kuasa
Argumen yang tersusun rapi hingga sopan
Nyatanya dikeluarkan atau tidak, tetep hampa

19 Juli 2023

 

KALA HANCURKU
Karya: Rustri Yulianova P
 
Ibuku,
Hanya engkaulah kala aku hancur,
Kala aku gagal,
Kala aku menangis,
Engkau tetap ada di sisiku.

Ibuku,
Lamalah engkau hidup disini.
Bu, lihat aku berjuang,
Lihat aku berhasil.

Ibuku,
Nyala nyawaku karena engkau.

 
MENUNTUT ILMU
Karya: Rahma Nur Widhiya A
 
Setiap hari aku bangun jam lima pagi,
Tak lupa solat dan juga mandi.
Lalu ku bersiap untuk pergi,
Ke sekolah menuntut ilmu tiada henti.

Berjuang demi masa depan,
Berjuang untuk meraih harapan.
Menuntut ilmu yang bermanfaat,
Tanpa menyerah walau kadang lelah.

 

SENJA YANG INDAH
Karya: Nur Lailia Rahmadani
 
Senja…
Warnamu begitu indah.
Sinarmu membuat silau mata,
Sinarmu membuat orang tersenyum.

Senja...
Kau bisa membuat orang ceria.
Kau sangat indah dipandang,
Saat menghilang, kau membuat sedih.


TOPENG

Karya: Afifatuz Zahro

Raga ini lelah menghadapi dunia
Rasa kesepian di hati merana-rana
Tiada orang yang peduli akan diri ini
Tanpa disadari kepribadian ganda tercipta

Berbagai topeng tergambar dalam wajah
Kesedihan kututupi dengan wajah sumringah
Rasa takut kututupi dengan senyum seribu makna
Perasaan muak kututupi dengan wajah tertawa

Entah topeng mana lagi yang harus digunakan
Hati ini tak sanggup menghadapi begitu banyak penderitaan
Rasa trauma terus menerus berdatangan
Hingga menciptakan perasaan trust issue terhadap human

 

SEKOLAH
Karya: Nabilla Syifa Ushofro
 

Sekolah, rumah keduaku,
Tempat aku belajar.
Menimba ilmu pengetahuan,
Demi masa depan yang lebih baik.
Di sini aku belajar tentang pendidikan,
Tentang arti persahabatan,
Dan tentang pentingnya kerja keras.
Sekolah, tempat aku tumbuh,
Tempat aku berkembang,
Tempat aku menjadi diri sendiri.
Terima kasih sekolah…
Untuk semua yang engkau berikan.
Aku akan selalu mengingatmu.
Sebagai tempat yang penuh kenangan. 
 

PENDIDIKAN

Karya: Mutia Anggraini

Hidup tanpa ilmu,
Bagai rumah tak berlampu.
Gelap bagai abu,
Seperti bayangan yang semua.
Pada siapa ku bertanya,
Tentang arti hidup yang sebenarnya.
Ketika ilmu tak ku punya,
Pendidikanlah yang menjadi jalannya. 

 

RINDU
Karya: Muhammad Mikail 
 

Rindu yang terpendam,
Di balik langit biru.
Rindu terpendam,
Seperti bunga yang tak berbunga,
Tak terungkapkan.
Namun dalam hati,
Rindu itu tumbuh subur.

 

PAHLAWANKU

Karya: Muhammad Daud Zayyin 

Darah segar mengalir, 
Luka tembak yang banyak.
Puluhan orang berteriak,
Tolong...tolong...
Berserakan orang-orang ditembak,
Meringkih menahan rasa sakit.
Bertarung hingga darah penghabisan, 
Berjuang mati-matian demi negara. 


IBU

Karya: Marwa Aulia Az-Zahra

Ibu…
Sembilan bulan engkau mengandungku,
Kau rawat dan kau jaga setulus hatimu.
Kau didik aku hingga menjadi apa yang diharapkanmu,
Terima kasih Ibu telah membesarkanku dengan kasih
sayangmu.


DIRI

Karya: Ifah Nur Karim 

Badai datang silih berganti 
Terkadang angin, terkadang api
Lika-liku perjalanan kulewati
Hingga sampai setegar ini
Ku ucapkan terimakasih pada diri ini
Semoga Tuhan selalu melindungi

16 Juli 2023

 

RANTING PATAH

Karya: Ifah Nur Karim

Gunung-gunung tinggi kudaki
Ribuan jalan kulewati 
Tak lupa meminta sang illahi 
Restu orang tuapun kudapati

Tapi apa!
Pencapaian tak sepenuhnya kudapati
Kebisingan dibenak tiada henti
Air hujan sudah memenuhi pipi

Tuhan, padamulah aku kembali
Hujan langitmu sampai dihati
Kuterima ranting patah ini
Dan membuka lebar baru lagi

15 Juli 2023


MENGGAPAI SENYUMAN

Karya: Ifah Nur Karim

Kaki melangkah meninggalkan zona nyaman
Warna merah mulai dikibarkan
Membangun gemilangnya masa depan
Tak ada yang mudah, layaknya membalik telapak tangan

Mengukir sebuah kisah perjalanan 
Perjalanan panjang yang melelahkan 
Demi sebuah harapan 
Yang melahirkan kenyataan 

Api berat dibutuhkan 
Doa senantiasa kupanjatkan 
Berharap tak bertemu kekecewaan 
Hingga tercapai senyuman

14 Juli 2023

 

SEJAGAT TUNTUTAN

Karya: Ifah Nur Karim

Terlalu berisik dunia ini
Ribuan insan amat memaksa
Pencitraan sana sini
Hingga lupa tuk berkaca 

Tekanan berbagai arah tiada henti
Kumuak mendengarnya
Entah sampai kapan ini terjadi
Aku Tak sudi mendengarnya 

Menepilah sejenak mencari sunyi
Hawanya mematikan api yang membara
Tenanglah semua akan tertata rapi
Ini versi aku tak ada duanya

14 Juli 2023

 

MENGHARAP
Karya: Khomsatun Nasikhin

Malam selimutkan awan kelam,
Jiwaku melayang tanpa tujuan.
Kalbuku menjadi kering kerontang,
Tuhan aku merindukan dirinya. 

Atma yang selalu memberi harsa. 
Kini bumantara dan gumintang,
Menjadi saksi seberapa besar rindu ini. 
Tuhan, bolehkan aku egois.  

Ku ingin dia kembali, 
Memberi harsa seperti dulu lagi. 
Namun sebuah kenyataan tak dapatku elak,
Dia telah pergi dan takkan pernah seperti dulu lagi.

 

SEKOLAH
Karya: Khofifah Putri Zanuba

Mengenal masa depan.
Mengenal apa itu impian.
Ya, di tempat ini aku banyak mengenal. 
Tempat yang biasa disebut sekolah. 

 

DOKTER
Karya: Kaila Nailatul Khusna

Dokter...
Pekerjaanmu sangat mulia.
Perjalanan pendidikanmu lama. 
Namun, banyak yang menginginkannya. 

Tanggung jawabmu sangatlah berat. 
Pengorbananmu sangatlah banyak.
Perjuangmu sangatlah besar. 
Namun, kau tak pernah mengeluh.  

Kau menolong tanpa membeda-bedakan.  
Kau selalu berusaha untuk mengobati. 
Kau membantu tanpa mengharap imbalan. 
Terima kasih dokter.

 
MALAM
Karya: Miftah Muthmainah

Rembulan selalu menemani,
Gemerlap bertaburan nan bercahaya.
Namun atma ini tidak boa menggapainya.
Hanya melihat penuh aja. 

 
IBU
Karya: Mey Zuhdan Rava

Ibu...
Kaulah pelita hidupku,
Kaulah orang terkuat yang pernah kutemukan.
Ibu mengandung sembilan bulan,
Dan menyusuiku selama dua tahun.
Ibu, kau adalah super heroku. 


NISAN
Karya: Muhammad Mawatib

Bukan kematian menusuk kalbu,
Keridhoanmu menerima segala tiba.
Tak kutahu setinggi itu atas debu,
Dan duka maha tuan bertahta.  

 

IBU

Karya: Lutfi Nida’an 
 
Ibu...
Kaulah sang bidadari itu.
Penguat jiwaku,
Pengobat laraku.
Ibu, tiada siapapun yang dapat menandingi lelahmu.
Doaku, semoga engkau selalu dilindungi Tuhan.


PERGAULAN
Karya: Ahmad Azkia Nafsa

Dulu ku pandang raut wajah mu yang indah,
Kan datang di pagi hari.
Sekarang petang tak mengambang,
Batang usiamu sudah tinggi.
Aku pergi di malam hati,
Gelap gulita di malam ini.
Akan ku jemput di pagi hari,
Sampai menyertai di tua nanti.
 

AKU HIDUP
Karya: Atha Tsurayya

Dalam sajak yang ku bawa lari,
Dalam renungan yang ku peluk ringan.
Kepada Tuhan...
Kemanakah Umang-Umang? 
Mengikis kuku sendiri,
Mencari kemana orang-orang berlari? 
Ataukah sedari tadi aku sendiri? 
Dimanakah aku meniti?
Ah, haluan... 
Kau koyakan ku seseorang! 
Kau pikir aku renggang! 
Garang kau remas mengerang keras,
Seolah kau paling ganas.
Tapi... 
Cukup! Aku hidup. 
 

LINGKUNGAN
Karya: Aida Fitriana

Lingkunganku...
Tempat menghirup udara segar.
Menanam sayur dan buah-buahan, 
Tak tega tertutup sampah kotor.

Akan ku jaga lingkunganku, 
Agar bunga segar mekar dan indah.
Membuat lingkungan menjadi indah, 
Udara segar dan sejuk tiada habisnya.  

 

BURUNG CAMAR
Karya: Alfita Wulandari

Burung camar terbang tinggi,
Di angkasa nan elok saat pagi.
Riang kesana kemari,
Seakan menari-nari. 
 

KEINGINANKU
Karya: Arjuna Kasetiya

Aku ingin menyampikan pesan,
Pesan yang tak tersampaikan. 
Seperti api kepada kayu, 
Yang mengubahnya menjadi abu.  

Aku ingin menyampaikan isyarat,
Seperti isyarat sang awan kepada hujan, 
Yang menjadikannya tiada.  

 
MENUNTUT ILMU
Karya: Aufa Nur Fathoni

Setiap hari aku bangun jam lima pagi,
Tak lupa sholat dan juga mandi.
Lalu ku bersiap untuk pergi, 
Ke sekolah menuntut ilmu tiada henti.
Berjuang demi masa depan,
Berjuang untuk meraih harapan.
Menuntut ilmu yang bermanfaat,
Tanpa menyerah walau kadang lelah.  
 

HUJAN
Karya: Azmi Azalia Astadewi 

Hujan ialah turunnya sumber kehidupan,
Setiap hari manusia membutuhkan air.
Tumbuhan pun juga sangat membutuhkan air,
Jika hujan tidak turun terjadilah kekeringan.
Manusia mati kehausan,
Tumbuhan mati kekeringan.
Itulah air sumber kehidupan bagi makhluk hidup.
 

 
SAHABAT
Karya: Della Safrina

Betapa bahagianya memiliki sahabat.
Bermain bersama-sama,
Tertawa bahagia.
Tak hanya bersama dalam duka,
Dalam duka pun kita juga bersama.
Saling menghibur dalam duka,
Supaya duka menjadi bahagia.   
 

IBU
Karya: Elvaretta Putri Griselda

Ibu...
Kau mengandungku selama sembilan bulan.
Kau berjuang untuk melahirkanku,
Kau merawatku dengan sepenuh hati. 

Ibu...
Terima kasih telah membesarkanku dengan sepenuh hati,
Engkau adalah pahlawan yang sesungguhnya.  

 

 
LANGIT BIRU
Karya: Fadhilatul Ulya

Di bawah ini langit biru yang cerah, 
Aku berdiri, merasakan angin sepoi-sepoi.
Bunga-bunga mekar, menyambut pagi yang cerah, 
Dalam diam, dunia terasa sempurna. 
Langit biru, pelangi berwarna-warni, 
Menggambarkan keindahan alam yang tak terkira,
Bunga-bunga mekar menyambut pagi yang cerah. 
Dalam diam, dunia terasa sempurna.

 

IBU
Karya: Galang  Ardianto

Ibu pahlawan tanpa tanda jasa,
Di hati kami cinta tiada kara.
Setiap langkahmu petuah harga hidup kami,
Terima kasih tak terhingga Ibu. 
 

IBU
Karya: Ira Nur Mardhiyyah

Ibu...
Kaulah ibuku.
Cintah kasihku.
Ibu...
Terima kasih engkau telah berjuang mengandungku.
Terima kasih telah berjuang melahirkanku. Terima kasih
Ibu...  

 

GURU
Karya: Laila Salsabila

Kepada guruku tercinta,
Selaksa doa aku panjatkan.
Semoga senantiasa diberikan, 
Kesehatan yang sempurna.
Setiap langkah dan jejak,
Semoga jadi amal yang mulia.