Administrator
Kontributor
Bantul (MAN 3 Bantul) – Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Bantul lahir di lingkungan pondok pesantren. Dalam membangun pendidikan, MAN 3 Bantul bersinergi dengan pondok pesantren sekitar lingkungan madrasah. Sejumlah 31 pondok pesantren menjadi mitra MAN 3 Bantul membangun generasi pemimpin umat masa depan. Santri pondok pesantren selain mondok juga mendalami ilmu di MAN 3 Bantul. Awal Mei hingga 25 Mei 2022 MAN 3 Bantul membuka Pendaftaran Peserta Didik Baru jalur pondok pesantren bagi santri. PPDB MAN 3 Bantul dilaksanakan secara daring dan luring.
Usai pendaftaran masuk madrasah jalur pondok pesantren secara daring dan luring, calon peserta didik baru MAN 3 Bantul mengikuti beberapa rangkaian tes yang dilaksanakan di madrasah, yaitu tes wawancara dan Computer Based Test (CBT). Tes wawancara dan CBT bagi calon peserta didik baru jalur pondok pesantren dibagi dalam dua waktu, pendaftar tanggal 5-22 Mei 2022 mengikuti tes pada 23-24 Mei 2022; pendaftar 23-25 Mei 2022 mengikut tes pada 28 Mei 2022. Tes wawancara dilaksanakan di Ruang Kelas XII IPS 1 dan XII Keagamaan 2.
Tes wawancara calon peserta didik baru didampingi secara langsung oleh orang tua/wali masing-masing. Sebelum mengikuti tes wawancara calon peserta didik baru mengerjakan soal CBT di Laboratorium Bahasa. Soal CBT meliputi materi keagamaan. Selain dilaksanakan secara luring, bagi siswa yang masih berada di luar Jawa difasilitasi oleh MAN 3 Bantul dengan tes wawancara daring.
Kegiatan tes wawancara dan CBT calon peserta didik baru pada hari pertama, 23 Mei 2022 berjalan lancar dan sukses. Salah satu orang tua calon peserta didik, Sumarni mengungkapkan sangat bahagia putrinya dapat mengikuti PPDB di MAN 3 Bantul. Ibu asal Wonolelo tersebut mengungkapkan MAN 3 Bantul menjadi pilihan putrinya dan menjadi penyemangat putrinya untuk belajar.
Kepala Madrasah, Drs. Syamsul Huda, M.Pd. berharap hasil wawancara dapat memberikan gambaran peserta didik baru nanti. “Melalui tes wawancara dan CBT Keagamaan diharapkan pihak madrasah mengetahui karakter, latar belakang, riwayat kesehatan, dan pengetahuan keagamaan siswa. Begitu pula orang tua/wali dapat memahami visi dan misi madrasah,” tutur Huda. (sal)