Administrator
Kontributor
Bantul (MAN 3 Bantul) – MAN 3 Bantul mulai melaksanakan pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas mulai Senin (11/10/2021). Pembelajaran tatap muka dilaksanakan secara bergantian untuk setiap jenjang kelas. Kelas X terjadwal masuk Senin & Kamis, kelas XI Selasa & Jumat, dan kelas XII Rabu & Sabtu. Sistem pembagian sift dilakukan pula untuk mencegah adanya kerumunan. Pembagian tersebut didasarkan pada nomor presensi ganjil & genap sehingga setiap hari dilaksanakan dua sift. Sift 1 mulai pukul 07.00-09.00 dan sift 2 mulai pukul 10.00-12.00.
PTM terbatas di MAN 3 Bantul dilaksanakan dengan menjaga protokol kesehatan 5M+1D. Saat masuk siswa disambut bapak ibu guru dan diarahkan untuk cek suhu pada alat yang telah disiapkan. Selain itu, posisi tempat duduk juga diatur agar mobilitas siswa dapat terjaga. Sebelum memulai pembelajaran, secara bersama-sama siswa melantunkan Asmaul Husna, tadarus, salawat, dan doa. Setelah itu, dengan didampingi bapak ibu guru, siswa belajar sesuai jadwal.
Kepala Madrasah Drs. Syamsul Huda, M.Pd. mengungkapkan, pelaksanaan PTM terbatas di MAN 3 Bantul berjalan dengan baik. Sebelumnya madrasah telah mempersiapkan sarana dan prasarana dengan kerja bakti bersama untuk mendukung pelaksanaan PTM. Selain itu, digelar pula koordinasi GTK MANTABA sehingga guru dan pegawai siap menyambut generasi emas untuk belajar di madrasah.
“Alhamdulillah PTM terbatas berjalan dengan baik. Saat PTM di madrasah, guru, pegawai, dan siswa tetap menjaga protokol kesehatan. Siswa juga telah siap dengan membawa perlengkapan yang diperlukan, seperti masker cadangan, hand sanitazer, minum, bekal, dan alat tulis pribadi,” jelas Huda.
Kamad menambahkan, siswa mengaku sangat bahagia dapat kembali belajar tatap muka.
“Siswa merasa senang dapat belajar kembali di madrasah. Beberapa diantara mereka, khususnya siswa kelas X dan XI masih tampak malu-malu karena PTM ini merupakan pertemuan perdana mereka secara langsung di kelas. Mereka masih dalam proses mengenal dengan teman, guru, dan lingkungan madrasah. Akan tetapi, hal tersebut tidak menjadi masalah. Seiring berjalannya waktu mereka akan bisa mengenal lingkungan madrasah,” tutur Huda.
Salah satu siswa kelas X, Nafisa Putri Rahapujo mengungkapkan kebahagiannya dapat belajar di madrasah.
“Saya sangat senang dan bahagia. Meskipun belum bisa full team sekelas dan waktunya singkat. Saya tetap semangat mengikuti PTM,” ujar Nafisa.
Rasa bahagia dirasakan pula oleh bapak ibu guru. Sinta Dewi Purwati, S.Pd. salah satu guru matematika, saat ditemui setelah selesai mengajar, mengaku lebih nyaman dengan pelaksanaan PTM terbatas. menurutnya, pembelajaran dapat dilaksanakan lebih efektif.
Setelah melaksanakan PTM, dalam setiap sift, siswa diberi arahan untuk kembali pulang ke rumah, sehingga tidak terjadi kerumunan di lingkungan madrasah. (sal)