Administrator
Kontributor
Bantul (MAN 3 Bantul) - Uji Keterbacaan Instrumen AKMI adalah salah satu langkah persiapan penyelenggaraan AKMI. Melalui hasil Uji Keterbacaan, penulis dan reviewer soal akan mengukur tingkat kemudahan membaca dan memahami teks/naskah instrumen. Tingkat kemudahan ini dipengaruhi oleh panjang kalimat, pilihan kata, dan tata letak unsur-unsur soal. Pada Uji Keterbacaan AKMI 2023 di MAN 3 Bantul, 30 siswa dan 2 guru diminta menguji keterbacaan soal-soal literasi sains. Hadir sebagai pemandu kegiatan sekaligus pewawancara, tim AKMI yang terdiri dari penulis soal Erni Saputri, S.Pd (asal Jawa Barat) dan reviewer Very Suleman, S.Pd. (asal Gorontalo).
Tim diterima kepala madrasah Syamsul Huda di ruang kerjanya, Kamis (24/8). Tim memperkenalkan diri, menyerahkan surat tugas dan memberi informasi ringkas tentang jalannya kegiatan yang akan dilaksanakan. Tim juga meminta disediakan tempat terpisah untuk wawancara guru, di ruang yang steril, tidak dilalui siswa. Tepat pukul 13.30, sesi tes CBT Uji Keterbacaan dimulai. Ke-30 siswa dan 2 guru yang terpilih telah siap menempatkan diri di Laboratorium Komputer.
Erni membuka acara dengan menyampaikan informasi umum tentang AKMI. Diikuti pembagian username dan password aplikasi oleh Very. Seluruh peserta kemudian menjawab soal-soal literasi sains yang terbagi dalam 4 stage. Selain menjawab soal, tim AKMI juga meminta seluruh peserta mencatat bila menemukan kata-kata sulit, gambar/grafik/tabel yang blur atau terpotong, petunjuk pengerjaan yang sulit dipahami, opsi jawaban yang tidak lengkap, kalimat soal yang membingungkan atau penempatan bagian-bagian soal yang tidak tepat.
Setelah sesi tes CBT selesai, Erni kemudian mewawancara 2 guru peserta Uji Keterbacaan di ruang wakil kepala. Sedangkan Very melakukan wawancara kelompok pada 30 siswa. Wahyudi, guru Biologi peserta Uji Keterbacaan yang ditemui usai wawancara, mengatakan bahwa soal-soal AKMI ini bagus untuk mengukur daya nalar kritis siswa. Adapun menurut Rachmat Okta, guru Matematika, soal-soal AKMI literasi sains yang diujinya secara konten sudah bagus hanya saja stimulus bacaan perlu diperbaiki karena hampir semua jawaban hanya ada di tabel atau grafik dan tidak ada di bacaan.
Usai sesi wawancara, tim AKMI meminta foto bersama dengan seluruh siswa serta dengan guru dan kamad. Erni dan Very menyampaikan terima kasih pada seluruh jajaran MAN 3 Bantul yang telah turut aktif menyukseskan giat Uji Keterbacaan ini. Erni bahkan memuji salah satu siswa peserta yang menulis ulasan lengkap, rinci, panjang dan lebar tentang soal-soal yang dihadapinya. Adapun Very memuji kesetiaan seluruh siswa dan guru peserta uji yang bertahan tetap berada di Laboratorium Komputer sampai pukul 15.35. Evi Effrisanti, Kalab Komputer sekaligus Admin pada kegiatan ini, sangat bersyukur bahwa MAN 3 Bantul berhasil menjalankan amanat melaksanakan Uji Keterbacaan AKMI. "Sangat mendadak, saya dikabari hari Minggu 20 Agustus, Senin ikut rakor dengan tim Kanwil, Selasa rakor dengan tim pusat, Rabu koordinasi dengan tim AKMI, pelaksanaannya Kamis. Alhamdulillah saya dapat bantuan dari Wakamad Kurikulum, ka-TU, Bendahara Komite dan seluruh wali kelas XI. Jadi meskipun mendadak, kegiatan tetap bisa berjalan dengan baik." (eve/sal)