Administrator
Kontributor
MAN 3 Bantul (Humas) - Selasa 2 Januari 2024, Unit Bimbingan dan Konseling MAN 3 Bantul menyelenggarakan Seminar Problematika Remaja untuk siswa kelas XI bertempat di Mushalla MAN 3 Bantul.
Kegiatan yang menghadirkan narasumber Dr. Kana Safrina Rouzi, M.Si. yang merupakan kaprodi PGMI Universitas Alma Ata Yogyakarta ini mengambil tema "Peran Kelompok Teman Sebaya dalam Mengembangkan Kebiasaan Belajar pada Remaja"
Safrina memaparkan masa remaja sebagai masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa, merupakan masa yang rentan, karena kebiasaan remaja sangat di pengaruhi oleh teman sebaya. Karena waktu bertemu dan berinteraksi teman sebayanya lebih panjang dari pada mereka bertemu dengan orang tuanya. inilah yang sangat mempengaruhi kebiasan remaja. Kerentanan ini akan tinggi jika remaja menemukan lingkungan dan ‘klik’ yang negatif, yang akan berdampak pada munculnya rasa malas belajar, suka berkumpul pada kegiatan yang negative, dan sebagainya. Demikian pula jika remaja menemukan lingkungan sebaya yang positif, akan meningkat kebiasaan belajar, kebiasaan berprilaku dan lain sebagainya.
Tantangan dari pengaruh kelompok teman sebaya sangat penting dalam mengatasi dampaknya terhadap kebiasaan belajar dan hasil belajar remaja. sebab itu meilih teman sebaya sangatlah penting karena dapat bersifat positif dan negatif. Peran kelompok teman sebaya dalam pendidikan teman sebaya dapat secara positif memengaruhi kebiasaan belajar dan perilaku akademis remaja
Arief Rachman Anzaruddin, Koordinator BK dalam sambutannya menyampaikan bahwa remaja memiliki ke-khas-an sebagai masa menunjukkan identitas diri, sebagai masa ingin mulai merasa mandiri, tetapi secara kemampuan nalar dan kematangan diri masih belum sempurna, sehingga ketika muncul problematika kadang belum siap menghadapinya. Arief mendorong kepada siswa untuk sadar dan menerima diri bahwa saya saat ini remaja, serta mulai belajar untuk menghadapi permasalahan yang dihadapi dengan bijak. Jika permasalahan dirasa berat, jangan sungkan untuk konseling kepada guru BK. Dan remaja sebagai pelajar jangan lupa untuk selalu membangun motivasi belajar dalam diri, karena tugas utama pelajar adalah belajar, pertama belajar akademis, kedua belajar bagaimana menghadapi permasalahan dan dinamika remaja yang dihadapi.
Nuryo Handoko, Guru BK Pengampu kelas XI menuturkan, seminar seperti ini sangat membantu sekali untuk siswa-siswi karena dapat menambah wawasan bagi mereka. Kegiatan seperti ini harus dilaksanakan rutin berkala dengan mengusung tema-tema yang dibutuhkan bagi remaja. Sehingga selain siswa memperoleh ilmu terkait akademik melalui mata pelajaran, siswa juga memperoleh bekal soft skill dalam menghadapi dinamika remajanya. Saya kira guru pun juga sangat perlu memperdalam tentang soft skill dan penguasaan tentang problematika remaja agar guru dapat mendampingi siswa agar lebih mampu mempersiapkan diri dengan tantangan yang akan di hadapi kedepannya. Terlebih pemerintah Indonesia sudah mencanangkan Indonesia Emas 2045 di ranah Pendidikan, kegiatan sperti ini insyaallah pasti akan sangat mendukung. (han/sal)