Administrator
Kontributor
MAN 3 Bantul (Humas) – Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Bantul bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul melaksanakan Simulasi Mandiri Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) Selasa (22/2).
Simulasi Mandiri merupakan rangkaian SPAB yang telah dirintis sejak 2020. Kegiatan ini berlangsung mulai pukul 09.00 hingga 10.00. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh Guru,Tenaga Kependidikan (GTK) dan seluruh siswa yang terjadwal masuk PTM. Sebelum Simulasi Mandiri, dilaksanakan Gladi Lapang untuk pengecekan lokasi. Semua warga madrasah bersiap untuk melakukan simulasi dan menjalankan peran dalam simulasi.
Pukul 09.00 suara gemuruh dari gempa berkekuatan 6,5 SR. terdengar menandai dimulainya Simulasi Mandiri. Suasana mendung diirigi rintik hujan menambah suasana genting. Tim Peringatan Dini SPAB MAN 3 Bantul, Abban Said, S.Pd. memberikan peringatan untuk penyelamatan, Yani Triharsiwi, S.Pd. lanjut membunyikan kentongan, serta Rachmat Okta Ariyanto, S.Pd., M.Pd. membunyikan sirine dari megaphone. Mendengar peringatan dini bencana gempa, seluruh guru, baik di kelas, maupun guru yang berada di lapangan mengarahkan siswa untuk melakukan penyelamatan diri dengan melindungi kepala dan badan. Guru dan siswa di kelas melindungi diri dengan berlindung di kolong meja serta guru dan siswa di lapangan mengamankan diri dengan mengambil posisi menunduk.
Setelah goncangan gempa reda, guru di kelas membimbing siswa untuk menuju titik kumpul agar lebih aman. Siswa bergegas melakukan penyelamatan diri menuju titik kumpul dengan melewati jalur evakuasi yang telah ditentukan.
Ketua Tim SPAB MAN 3 Bantul, Samsul Anam, M.A. melaporkan kejadian bencana gempa kepada Kepala Madrasah, Drs. Syamsul Huda, M.Pd., Kepala madrasah memberikan intruksi kepada ketua Tim SPAB untuk penyelamatan. “Ketua Tim SPAB segera kordinasikan seluruh Tim SPAB untuk penanganan bencana gempa ini,” tandas Huda.
Ketua Tim SPAB mengkoordinasi seluruh tim bagian SPAB. Setelah seluruh Tim SPAB dikoordinasikan oleh ketua tim, setiap tim bagian bergegas melakukan penyelamatan.
Guru kelas melakukan pengecekan siswa. Di antara siswa yang tidak tampak dicek di kelas. Tampak empat siswa terjebak, Muhammad Sananul Huda terkena dampak gempa hingga terluka di bagian kepala, Rifki Auzha Narfila tidak sadarkan diri dan mengalami patah tulang kaki, Erva Erviana dan Khansa Salwa Ummu Khuzaimah mengalami luka di kaki. Guru kelas berkoordinasi dengan tim evakuasi untuk memberikan pertolongan. Tim evakuasi dibantu siswa PMR segera mengambil tindakan untuk penyelamatan.
Ketua Tim SPAB berkoordinasi dengan kepala madrasah untuk penanganan lebih lanjut. Kepala madrasah menghubungi Puskesmas Pleret agar siswa yang mengalami luka berat dapat ditangani di Puskesmas.
Di tengah kondisi genting dan kepulan asap reruntuhan bangunan, siswa histeris ingin pulang. Guru-guru menenangkan siswa yang mengalami trauma dan mengajak berdoa hingga siswa tenang. Di luar gerbang banyak orang tua yang datang untuk menjemput putra-putrinya. Demi menjaga keamanan Tim Keamanan menenangkan dan menyampaikan kondisi anak-anak kepada orang tua.
Dalam situasi bencana, data kejadian gempa sangat penting untuk dipantau. Tim Pencatatan Data mencatat warga madrasah yang selamat, hilang, terluka berat, dan terluka ringan. Data ini dilaporkan kepada kecamatan untuk penanganan pascabencana.
Dengan koordinasi yang baik Tim SPAB MAN 3 Bantul, bencana gempa dapat tertangani. Siswa yang selamat dipulangkan. Setelah semua sudah terkondisikan, simulasi dinyatakan selesai.
Pekik yel-yel menggelegar menyambut kesuksesan Simulasi Mandiri yang telah dilakukan. Seluruh civitas MAN 3 Bantul dengan lantang berteriak, “MAN 3 Bantul, Siap, Tanggap, dan Tangguh.”
Kepala madrasah bersyukur atas kesuksesan pelaksanaan Simulasi Mandiri SPAB. “Alhamdulillah Simulasi Mandiri SPAB yang dilaksanakan hari ini dapat berjalan lancar. Terima kasih kepada BPBD Kabupaten Bantul, BPBD Provinsi DIY, Kapanewon Pleret, Koramil Pleret, Polsek Pleret, FNRB Pleret, Puskesmas Pleret, Gugus Tugas Covid Pleret dan Wonokromo, Komite, serta seluruh keluarga madrasah yang telah mendukung kesuksesan Simulasi Mandiri Bencana Gempa Bumi. Kegiatan ini menjadi sarana untuk memupuk budaya tanggap bencana di madrasah. Semoga kegiatan ini bermanfaat dan berkah,” tutur Huda. (sal)